about me

Tuesday, July 3, 2012

SUSU UNTUK ANAK : TAK HANYA SEHAT, TAPI HARUS HALAL

Jargon 4 sehat 5 sempurna sudah sangat melekat pada hampir seluruh penduduk Indonesia. Jargon ini menyebutkan bahwa makanan sehat yang dikonsumsi dikatakan sempurna jika terdapat susu di dalam menunya. Namun apakah sudah banyak yang mengetahui bahwa jargon yang menyebutkan susu sebagai penyempurna makanan ini telah diganti dengan jargon lain? Jargon tersebut adalah Beragam, Bergizi, dan Berimbang atau yang sering disingkat sebagai 3B. Filosofi jargon baru ini adalah konsumsi bahan makanan yang beraneka ragam tiap harinya dengan porsi yang berimbang sehingga zat gizi yang masuk dan diserap oleh tubuh saling melengkapi. Efek yang diharapkan adalah kebutuhan zat gizi yang cukup kompleks akan menjadi tercukupi seluruhnya.

Akan tetapi, apakah hal ini dapat dilakukan oleh semua orang? Apalagi jika hal ini diterapkan kepada golongan usia balita dan anak-anak yang masih mengikuti preferensi (kesukaan) dalam melahap makanan. Pada usia ini pula masalah susah makan menjadi begitu populer yang apabila dibiarkan akan menjadi bumerang bagi tumbuh kembang anak. Bagi para ibu yang peduli akan kesehatan anaknya maka mereka akan mencari solusi agar kecukupan gizi anak terus terjaga sehingga anak dapat tumbuh menjadi generasi sehat dan cerdas. Salah satu solusi favorit para ibu adalah dengan memberikan susu pada menu sehari-hari anak. Hal ini wajar karena kandungan gizi pada susu yang dapat menunjang kecukupan gizi anak. Misalnya kandungan kalsium dan protein pada susu yang tinggi yang dapat membantu pertumbuhan tulang dan gigi serta mendukung pertumbuhan sel dalam tubuh anak.

Penting untuk diingat bahwa anak memiliki sifat lekas bosan atas makanan tertentu yang terlalu sering diberikan kepada mereka. Bahkan di banyak kasus, anak menjadi tidak suka pada makanan tersebut ketika tumbuh dewasa. Oleh karena itu, menjadi ibu yang kreatif adalah sebuah keharusan dalam mendampingi tumbuh kembang anak. Inovasi-inovasi cerdas dalam mengatur kemunculan susu dalam menu makanan diperlukan untuk mencegah kebosanan anak. Inovasi tersebut dapat berupa menambahkan susu pada komposisi pembuatan puding, kue, atau makanan ringan lain. Tak hanya itu, ibu juga harus cerdas dalam memilih produk susu yang begitu banyak di pasaran dengan berbagai inovasi dan klaim yang dilekatkan pada produk mereka. Pilih produk susu dengan kandungan gizi yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Selain itu, sebuah kewajiban bagi orang tua muslim untuk memperhatikan kehalalan suatu produk selain aspek kesehatannya yang akan dikonsumsi oleh anggota keluarganya. Hal ini menjadi semakin penting ketika produk tersebut berasal dari hewan karena ada beberapa titik kritis ketika berbicara halal pada produk hewani, dan dalam hal ini adalah susu. Salah satu titik kritis tersebut adalah bahan tambahan yang dipakai dalam pembuatan susu formula.

Susu yang beredar di pasaran saat ini kebanyakan adalah dalam bentuk olahan atau susu formula. Artinya susu tersebut sudah mengalami pencampuran dengan bahan-bahan lain sesuai dengan formula yang diinginkan. Proses pengolahan inilah yang membuat susu yang tadinya halal menjadi harus lebih dicermati lagi kehalalannya karena status bahan tambahan tadi yang belum tentu halal. Salah satu bahan yang sering dijadikan bahan tambahan dalam susu formula adalah whey yaitu bahan yang diperoleh dari proses pembuatan keju dimana melibatkan penggunaan enzim rennet. Enzim ini didapat dari lambung anak sapi. Jika rennet berasal dari sapi yang tidak disembelih secara syariah Islam, maka produk susu akan tercampur bahan yang haram sehingga statusnya juga menjadi haram [1].

Begitu pentingnya status halal dalam susu yang akan dikonsumsi oleh anggota keluarga, maka diperlukan ketelitian bagi ibu dalam memilih dan membeli susu. Cara yang paling mudah adalah melihat ada tidaknya label halal pada kemasan susu tersebut. Jika label halal telah tercantum dalam kemasan susu, kehalalan produk tersebut telah dijamin oleh ahlinya.

***

Artikel pada blog ini diikutkan pada lomba halal is my life.



Sumber

[1] http://www.halalmui.org/newMUI/index.php/main/detil_page/8/727/30/

sumber gambar

Friday, June 22, 2012

Kisah Bebek Goreng H. Slamet

bismillah...

beberapa hari yang lalu, setelah menjalani pemeriksaan darah, aku divonis menderita Demam berdarah dengan indikator trombosit yang rendah. Jumlahnya hanya 109.000 padahal jumlah trombosit orang yang normal adalah 150.000-450.000 per ml darah.

Berdasarkan pengalaman, suami aku *aneh amat ya nyebut dengan "suami aku" haha bodo ah* beli sari kurma yang udah ada campuran sari jambu merahnya. Setelah itu, aku disarankan untuk mengkonsumsi daging bebek banyak-banyak. entah itu mitos dari mana, yang pasti aku nurut-nurut aja karena... bebek kan enak XD

suami langsung meluncur sore2nya ke negeri antah berantah dan kembali dengan 2 bebek. 1 untuk makan malam, satunya untuk sarapan besok pagi. =p~

my husband, a photographer

Monday, June 4, 2012

Boraks, primadona kecurangan industri di tanah air

bismillah...

ku kira sudah cukup berita mengenai bertebarannya penggunaan boraks di industri makanan. tetapi aku harus menelan kecewa ketika menonton reportase investigasi kemarin sore.
katanya,, boraks juga digunakan dalam industri obat-obatan. tentunya hanya pada oknum-oknum tertentu saja. ga semualah ya bo... gile aje klo semua. :))

pernah liat iklan tentang obat-obat pelangsing super yang sering nempel di tiang listrik, pintu angkot, atau tembok2 di jalanan? iklan yg juga sering berbarengan dengan obat kuat dan juga hal-hal aneh yang lain. Semacam iklan ga penting buat orang-orang normal. hehehe

orang yang memasang iklan poto kopian seperti itu menggunakan obat yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Bukan hanya dosis yang mereka patok seenak jidat, tetapi juga komposisi obat yang dibuat serampangan.

Dari hasil investigasi, salah satu oknum yang diikuti oleh tim reportase memaparkan bahwa bahan-bahan yang ia pakai untuk membuat obat pelangsing adalah boraks, brutowali, pewarna kayu (!!) dan obat pencahar. Seperti biasanya industri seperti ini, takaran yang digunakan dalam pembuatan obat pun asal-asalan.

Wednesday, May 30, 2012

BORAKS DALAM KERUPUK...!!!

Tidaaakkk.....!!!
jujur, itu adalah yang ku teriakkan ketika menyaksikan acara reportase investigasi ini.
kerupuk gue...!! penambah nafsu makan gue...!! tega-teganya...
oke, itu lebay. tapi aku memang lebay. :p

abaikan intermezzo tidak penting di atas. mari kita bahas tayangan reportase transTV yg tayang pada hari sabtu, 26 Mei 2012. waktu itu aku juga lagi nyetrika baju. maklum, hobi.. hehe.


Dalam tayangan berdurasi kurang lebih 30 menit itu, didapatkan fakta bahwa ada beberapa oknum yang menggunakan bahan-bahan berbahaya dalam pembuatan kerupuk. Bahan berbahaya itu salah satunya adalah BORAKS.