about me

Friday, June 22, 2012

Kisah Bebek Goreng H. Slamet

bismillah...

beberapa hari yang lalu, setelah menjalani pemeriksaan darah, aku divonis menderita Demam berdarah dengan indikator trombosit yang rendah. Jumlahnya hanya 109.000 padahal jumlah trombosit orang yang normal adalah 150.000-450.000 per ml darah.

Berdasarkan pengalaman, suami aku *aneh amat ya nyebut dengan "suami aku" haha bodo ah* beli sari kurma yang udah ada campuran sari jambu merahnya. Setelah itu, aku disarankan untuk mengkonsumsi daging bebek banyak-banyak. entah itu mitos dari mana, yang pasti aku nurut-nurut aja karena... bebek kan enak XD

suami langsung meluncur sore2nya ke negeri antah berantah dan kembali dengan 2 bebek. 1 untuk makan malam, satunya untuk sarapan besok pagi. =p~

my husband, a photographer

Makan Bebek saat itu mengingatkanku dengan memori ketika di jawa tengah, tepatnya di Solo. Aku sempat mencicipi Bebek Goreng H. Slamet. itu pertama kalinya buatku, dan gratis. wehehehe. Saat makan siang itu, ada seseorang dari kantor regional perusahaan tel
ekomunikasi terbesar di indonesia yang bercerita tentang bebek goreng ini.

Bapak H. Slamet ini tidak sembarangan memberikan "franchise" dari usaha bebek gorengnya. Bahkan pemilik usaha bebek goreng dengan nama Brand ini yang asli, yang ada di seluruh indonesia,
dianggap sebagai anaknya. Kenapa?
Hal ini karena mereka yang menjadi pemilik anak usaha Pak Slamet harus belajar sejak awal untuk menguasai resep rahasia mereka. sejak awal artinya adalah sejak mengurus bebek, nyuci piring, dll. Hal ini didasari dengan pernyataan : "bagaimana mungkin ia tau kualitas bebek jika tidak tau cara mengurusnya"
Oleh karena itu, ternyata tidak semua bebek goreng H slamet yang beredar dan menjamur di Indonesia adalah bebek Goreng yang asli. Di warung makan bebek goreng H Slamet yang aku datangi bersama teman-teman di Jawa tengah, ada list bebek goreng yang asli. Sayang, aku lupa motret. -____-"

Soal rasa,
aaaaa....... it's delicious... seriously.
aku yang ga pernah makan goreng2an seperti itu tanpa sambel bisa berucap luar biassa lezat ketika memakan bebek goreng dan nasi, ga pake sambel.
Pengen kesana lagi >,<

Akhirnya, aku dibawa suami ke Bebek Goreng H. SLamet (Asli) di belakang Jl. Supratman. Kami memesan 2 bebek goreng, 1 bebek remuk goreng, 1 gelas beras kencur dan 1 gelas jus jambu.
alhamdulillah.... enaaakkk..

oya, setelah konsumsi 3 bebek goreng, 2/3 botol sari kurma, 3 gelas jus jambu, trombositku naik hingga angka 138.000.
segala puji bagi Allah..dan makasih ya, kak... ^^

4 comments:

  1. GWS, Mbaaa. Salam ayam goreng buat Pak H.Slamet ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah udah get well.. jazakillah ya... ^^

      hehehe...
      ntar aku disambit bebek goreng sama yg punya warung. :))

      Delete
  2. Eehh, aku juga habis makan goreng ni Ncuss
    nyaamm.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. enak banget ye bebek gorengnya, and...

      ah, mupeng lagi. wkwk

      Delete

haii....tinggalkan komentarmu setelah membaca blog ini. terima kasih...^^